Sabtu, 03 Desember 2016

Pelayanan Perizinan



Pelayanan (khususnya pelayanan perizinan) pada umumnya dilakukan dengan melalui proses yang terdiri dari berbagai level, sehingga menyebabkan penyelesaian pelayanan yang terlalu lama. Dalam kaitan dengan penyelesaian masalah pelayanan, kemungkinan staf pelayanan (front line staff) untuk dapat menyelesaikan masalah sangat kecil, dan di lain pihak kemungkinan masyarakat untuk bertemu dengan penanggungjawab pelayanan, dalam rangka menyelesaikan masalah yang terjadi ketika pelayanan diberikan, juga sangat sulit. Akibatnya, berbagai masalah pelayanan memerlukan waktu yang lama untuk diselesaikan.

Pelayanan Publik



Kelemahan berikutnya, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat. Pada umumnya aparat pelayanan kurang memiliki kemauan untuk mendengar keluhan/saran/aspirasi dari masyarakat. Akibatnya, pelayanan dilaksanakan dengan apa adanya, tanpa ada perbaikan dari waktu ke waktu. Inefisien. Berbagai persyaratan yang diperlukan (khususnya dalam pelayanan perizinan) seringkali tidak relevan dengan pelayanan yang diberikan. (Ismail Mohammad, 2004).


Tidak heran, kita selalu menemukan masalah klasik di beberapa daerah. Misalnya tentang pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang begitu lama, pelayanan administrasi yang berbelit-belit di instansi-instansi pemeritah ataukah sikap acuh tak acuh dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Urusan administrasi yang terlalu lama, sistem pilih-pilih kasih dalam memberikan pelayanan adalah contoh dari pemberdayaan sumber daya manusia tentang pelayanan publik yang dirasa masih sangat kurang. UU Pelayanan Publik sebagai pemecah kebuntuan


Sementara di sektor hukum, bangsa kita juga mengalami krisis yang sangat parah. Makelar kasus yang melibatkan banyak aparat hukum telah membuat bangsa ini seolah-olah berjalan tanpa aturan yang jelas. Aparat penegak hukum mulai dari kepolisian, jaksa, hakim dan aparat hukum lainnya termasuk pegawai rumah tahanan (Rutan) sedang menghadapi sorotan publik. Publik berharap mereka melakukan reformasi mental agar tidak tercebur lebih parah